Read Wanita Rahasia CEO by Blezzia Chapter 23

– Via & Sean 1

Udara dingin menusuk tulang membuat Via semakin merapatkan syal di sekitar leher. Langkahnya tampak terburu-buru saat melintasi jalanan kota New York yang sedikit berangin.

Mungkin, hujan akan turun malam ini, membuat Via semakin mempercepat langkah. Dan baru saja dia hendak tiba di depan gedung Luna Star, saat tiba-tiba sebuah mobil melaju lambat di sisi jalan yang mengharuskannya berhenti.

Tanpa sadar dia memutar bola mata begitu melihat siapa yang berada di balik kemudi.

 

“Masuk ke dalam mobil, atau aku akan memukul bokongmu yang cantik itu begitu kita tiba di rumah,” ucap pria yang mencondongkan tubuh ke arah jendela dan mantan Vin denean tatanan tidak

dan menatap Via dengan tatapan tidak ingin dibantah.

Bukannya mengikuti perkataan Sean yang pasti akan melakukan janjinya barusan, Via malah melanjutkan jalan dan membuat Sean mau tidak mau memarkirkan mobil di tepi jalan.

Dia tidak peduli bila nanti ditilang polisi, karena baginya, membawa wanita keras kepala itu kembali ke rumah jauh lebih penting. Dan dengan sangat tergesa, Sean pun segera keluar dari mobil untuk mengejar Via yang mulai berjalan menjauh.

“Baby,” panggil Sean lembut sembari mengikuti dari belakang.

“Aku sudah bilang untuk tidak bicara padaku,” geram Via dengan langkah lebar yang dengan mudah Sean susul hingga keduanya jalan bersisian.

“Aku tahu kau sedang marah, tapi tidak seperti ini cara menyelesaikan masalah,” kata Sean, berusaha menarik perhatiannya. Dia menggamit lengan Via yang dengan cepat ditepis wanita itu, membuat Sean sedikit terhenyak karena

jarang sekali Via melakukan hal demikian.

Lirikan tajam yang istrinya lemparkan juga cukup jelas untuk menunjukkan bahwa dia memang sedang tidak ingin dirayu atau pun diajak bicara, membuat Sean meringis dalam hati karena kesalahannya kali ini mungkin tidak bisa ditoleransi.

“Aku minta maaf, hmm …,” ucap Sean lembut sembari menarik Via ke sisi bangunan di sepanjang trotoar agar mereka tidak ditabrak pengguna lainnya.

Dia tahu berbicara di tempat seperti ini tidak akan membawa mereka kemana mana, tapi dia tidak ada pilihan sehingga mencoba sebisanya saja.

Saat Sean mencoba menyentuh wajah Via, wanita itu dengan cepat mengelak, membuat Sean menghela napas dan membiarkan tangannya menggantung di udara untuk beberapa saat. Dan Via memilih untuk diam, lalu mengalihkan pandangan dari mata biru pria di hadapan yang biasanya membuat dia terpaku dan berubah menjadi mentega karena ditatap terlalu panas.

sudah berkali-kali Sean lupa akan janji mereka karena

yang tidak bisa

menutup diri dan tidak nyaman. Lalu, dia pun membawa kedua tangan wanita

sampai malam, aku pasti pulang secepatnya, Baby,” kata Sean jujur dari hati, tapi mungkin Via sudah tidak lagi terima karena ini lebih dari beberapa kali terjadi. Dan Sean tahu dia yang

pun pasrah begitu pria itu memerangkap kedua jari-jemarinya di antara telapak tangan pria itu yang jauh lebih hangat dibandingkan saku

kita pulang ke rumah,” bujuk Sean dengan nada suara yang rendah.

ingin luluh begitu saja karena pria itu dengan sangat mudahnya membuat Via

tidak mau harus mengalah, dan dia

menawar yang tentu saja tidak Via terima karena masih merasa kesal luar biasa.” Jika kau tidak mau, aku akan tidur di kamar sebelah.” Tawaran demi

 

benar-benar kesal, karena bisa bisanya pria itu lupa janji makan malam mereka padahal dia sudah mengingatkan

hari apa? Tepat di saat Via menghubungi untuk menanyakan kenapa Sean datang lama sekali padahal dia sudah menunggu

itu mati sebelum Via berangkat ke restauran tempat janjian dan Altha mengatakan Sean sudah pulang sejak tadi. Dia mengira Sean sudah tiba lebih

aku akan membawamu liburan, hmm? Tapi tunggu sampai proyek

terhenti dan dia menoleh cepat ke arah suaminya dengan

selalu lupa semua hal penting, termasuk acara

yang Via beri membuat Sean mengusap tengkuk karena dia menyadari

sekolah putramu sandiri! Dan terpaksa aku meminta

pria itu

reda dengan membawa-bawa kesalahan masa

kan aku, Baby. Aku … sepertinya terlalu sibuk sampai melupakanmu,” ucap Sean dengan nada suara penuh penyesalan, dan anehnya

Sean yang memelas, Via pun sengaja membuang wajah dan menarik tangannya dari sentuhan pria itu, kemudian dia memutuskan untuk berjalan kembali

Sean malah menahannya dan mereka

sibuk pada pekerjaan, bahkan kau tidak memiliki waktu untuk putramu sendiri,” lanjut Via dengan mata berkaca kaca

menjalani pernikahan seperti ini Sean. Seumur hidup

diam dan saling menatap wajah satu

Sean hendak

sesuatu, Via pun mengangkat satu tangan ke

tidak

Via memotongnya dengan mengatakan; “Aku ingin sendiri di hotel, jadi jangan meminta kunci cadangan pada resepsionis, karena aku

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255