Bab 107
Dia adalah seorang pasien.
Lengannya masih terluka.
Tapi pria yang bagaikan binatang buas ini...malah menekannya dibawah tubuhnya tanpa memperdulikan lukanya.
Asta menarik tubuhnya dan membuat sedikit jarak, jari–jari rampingnya membelai bibir Samara : “Yang saya cium adalah bibirmu, yang terluka kan lenganmi, tidak berpengaruh.”
Baru menyelesaikan kalimatnya, Asta langsung menarik tubuh Samara dan menciumnya dengan intens.
Namun.....
Meskipun ciuman Asta semakin lama semakin dalam, dia masih mengingat luka di lengan
Samara dan tidak terlalu menekankan tubuhnya.
“Bi...binatang buas...” Samara samar–samar mengutuknya.
Tapi sebagai gantinya, pria itu malah menghukumnya lebih lama lagi.
Dia tahu Samara menolak ciumannya, tapi dia sclalu merebutnya dengan ganas, agar dia terbiasa, agar dia terbelenggu.
Dan saat mereka berdua hampir kehilangan kendali, pintu kamar tiba–tiba dibuka pelan dan suara lembut seorang wanita terdengar.
apa kamu ada disini? Saya datang
Samara mengenali suara
terengah–engah karena ciuman Asta tanpa sadar menahan
“Uhuk uhuk uhuk…..”
Samara, hanya saja suaranya terdengar serak dan rendah setelah keinginannya terpuaskan.
yang memiliki pengalaman, pasti bisa membayangkan betapa panasnya ciuman kedua
tiba–tiba memucat, jantungnya seperti berhenti berdetak, dan tanpa sadar membuka mulutnya namun tidak
ke kediaman Costan untuk mengambil hati Oliver dan Olivia, namun dia malah mendapatkan kabar dari Paman Michael kalau mereka berdua sedang bersama dengan
mengetahui apa–apa memberitahukan kepadanya kalau Asta
rumah sakit.
Asta juga jarang–jarang sakit, makanya
Namun––––
kemari dengan tekad kuat, dan malah menjadi lelucon
sebaliknya yang terluka adalah wanita jelek dengan
yang lerengah–engah itu merupakan bukti jelas kalau dia baru saja
Kenapa Samara berani?
10 miliar darinya, dan menanda–tangani perjanjian agar tidak bertemu dengan Asta
apa yang dia
tangannya dengan crat, namun di hadapan Asta dia hanya bisa menclan ludahnya dengan
dia harus menunggu saat Asta tidak
mulutnya, tatapan mata serta nada bicaranya terasa tajam dan dingin.
Samantha mengigit bibir merahnya dengan ringan, dan matanya terlihat tidak tega : “Saya...sepertinya salah
[HOT]Read novel Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius Bab 107
Novel Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius has been published to Bab 107 with new, unexpected details. It can be said that the author Novelxo.com invested in the Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius is too heartfelt. After reading Bab 107, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 107 and the next chapters of Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius series at Good Novel Online now.